Header Ads

Telah Cetak Berulang Kali Mushaf Al-Ihsan untuk Para Buta Huruf Arab, Muallaf, Baru Insaf, Mantan Ahli Maksiat dan Lainnya Belajar Iman, Islam Ihsan


 

Temukan kedamaian dan kemudahan dalam memahami kalam Ilahi bersama Mushaf Al-Ihsan, persembahan eksklusif dari Alfasyam Publishing (CV. Alfasyam Jaya Mandiri). Dirancang khusus untuk mendekatkan umat kepada Al-Qur'an, mushaf ini hadir dalam format A4 yang lega, memanjakan mata dengan font Utsmani yang jelas dan tulisan berwarna-warni yang memudahkan pembacaan serta pembelajaran tajwid. 

Salah satu keunggulan utama Mushaf Al-Ihsan adalah fitur terjemah dan transliterasi perkata, yang menjadikannya pilihan ideal bagi pemula maupun penghafal Al-Qur’an. Dengan panduan ini, pembaca bisa langsung memahami arti setiap kata dalam Al-Qur’an serta cara membacanya dalam bahasa Arab yang fasih, membantu proses tadabbur yang lebih mendalam dan menyeluruh. Tidak heran jika mushaf ini menjadi best seller di Shopee dan pilihan utama banyak keluarga muslim.

Kelengkapan lain seperti kode tajwid berwarna, panduan makharijul huruf, dan ilustrasi hukum bacaan semakin memperkaya pengalaman membaca. Bahkan, mushaf ini dilengkapi dengan motivasi dan catatan inspiratif yang disisipkan di sela halaman, memberi semangat untuk terus istiqamah membaca dan mengkaji Al-Qur’an. Kertas berkualitas tinggi dan jilid hardcover elegan menjadikan mushaf ini awet dan cocok sebagai hadiah terbaik.




Belajar Al-Quran dalam artian membaca (melafazhkan) dan memahami merupakan kewajiban setiap muslim sekalipun buta huruf Arab. Kini, Mushaf Al-Ihsan telah diterbitkan oleh Penerbit CV. Alfasyam Jaya Mandiri. Mushaf ini berukuran A5 dan A4. Mushaf ini menggunakan Rasm Utsmani dan terjemahan standar Kemenag RI update 2019. Mushaf ini menampilkan terjemah perayat, terjemah perkata, transliterasi perkata, tajwid kode huruf konsonan, al-waqfu wal-ibtida`u, dan fitur tesaurus (berisi Asbabun-Nuzul, Tafsir, Tadabbur, Hadits yang langsung diambil dari kitab-kitab Arab klasik bukan dari copy paste Google apalagi Artificial Intelligence.). 

Mushaf ini terbit menggunakan tinta dua warna yaitu magenta dan hitam sehingga harganya bisa terjangkau. Mushaf Al-Ihsan sudah dicetak beberapa kali sebagai bukti sangat diminati masyarakat. Mushaf ini cocok untuk nonmuslim yang tertarik belajar Islam, muallaf (yang sudah masuk Islam), baru hijrah, eks-agnostik dan bekas ateis, purna tugas, mantan penganut kejawen atau keyakinan semacamnya, dan lain-lain. Tidak usah ragu memakai Mushaf Al-Ihsan Alfasyam Publishing ini karena ada bonus Metode Brillian bagi buta huruf Arab hingga lancar baca Al-Qur`an, dzikir pagi-petang, doa-doa dalam Al-Qur`an, dan lain-lain.



Mushaf Al-Ihsan mendampingi para buta huruf Arab, muallaf, baru insaf, mantan ahli maksiat dan lainnya belajar Iman, Islam Ihsan. Selama ini beredar pemahaman bahwa dalam ajaran Islam, yang disebut ihsan hanya berupa satu rukun (komponen) yaitu ihsan itu sendiri. Ihsan artinya perbuatan baik. Ahsana-yuhsinu-ihsanan atau hasuna-yahsunu-husnan atau hassana-yuhassinu-tahsinan. Padahal, hadits-hadits yang menjadi dalil tentang ihsan tidak hanya menyebutkan satu rukun saja. Kebaikan dalam Islam tidak sebatas satu bentuk. 

Sebagian elemen publik sementara ini beranggapan ihsan hanyalah apa yang dipaparkan Rasulullah dalam hadits Jibril, padahal ada dalil ihsan lainnya dari Nabi Muhammad. 
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Ihsan adalah engkau menghambakan diri kepada Allah seakan-akan Engkau melihat Dzat-Nya, jika engkau (sadar pasti) tidak akan melihat-Nya maka (engkau yakin) Dia melihat engkau”. [Shahih Muslim]

Nabi Muhammad bersabda,
اِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلِاحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ, فَاِذَا قَتَلْتُمْ فَاَحْسِنُوْ الْقِتْلَةَ وَ اِذَا ذَبَحْتُمْ فَاَحْسِنُوْ الذِّبْحَةَ
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan pada segala sesuatu. (Sebagai contoh) maka jika kamu membunuh, bunuhlah dengan baik, dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan baik…” [Shahih Muslim]

Hadits kedua ini senada dengan lima puluh ayat Al-Qur`an yang memasukkan kata ihsan. Susunan kalimat (siyaq) hadits ini mengindikasikan tidak berbicara tentang ihsan yang disebut Nabi di hadapan Malaikat Jibril yang menjelma sebagai cogan (cowok ganteng). Andaipun ihsan dalam hadits kedua ini disangkut pautkan dengan ihsan dalam hadits Jibril, maka bisa saja, karena masih muhtamal (potensial). Sehingga, substansi hadits kedua ialah kita berihsan dalam segala sesuatu yakni merasa seakan-akan melihat Dzat Allah dengan mata kepala fisik kita, sekali lagi, seakan-akan, dan kita pun sadar Allah melihat kita, pada waktu kapanpun dan tempat apapun, sehingga kita akan berbuat baik kepada makhluq apapun.

Dari kedua sabda Nabi ini, kita mengambil elaborasi bahwa ihsan memiliki tiga rukun: (1) Merasa seakan-akan melihat Dzat Allah dengan mata kepala fisik kita ketika di dunia; (2) Yakin Allah Maha Melihat kita karena sadar kita tidak akan bisa melihat-Nya; (3) Berbuat baik kapanpun di manapun kepada siapapun, dengan standar kebaikan yang relatif (tidak paten secara tekstual di Syari’at) menurut kearifan/kebijaksanaan masing-masing insan yang disetujui secara aklamasi atau komunal.


Pemesanan grosir dan ecer bisa melalui LTN JATMAN Jatim (0821-4088-8638)




Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.