Sambutan Idarah Wustha Jatim dan PCNU Babat dalam Musda IV Syu'biyyah Kab. Lamongan

“Jawa Timur kini menjadi barometer Nasional,” demikian opening statement Drs. K. H. M. Ma’shum Maulani, M.Pd. Kata Gus Yahya C. Staquf, Idarah Wustha Prov. Jawa Timur harus menjadi fasilitator Idarah Wustha se-Indonesia. JATMAN Jatim pun melaksanakan itu hingga seluruh Idarah Wustha se-Indonesia menyepakati regenerasi kepemimpinan di Hotel Bumi Surabaya. PBNU akhirnya mengumpulkan lagi seluruh Idarah Wustha di Semarang dengan uang transport dari Idarah Wustha Prov. Jawa Timur. Finalnya, PBNU menggelar Kongres JATMAN bukan Muktamar.

Terpilihlah Rais dan Mudir baru untuk Idarah ‘Aliyyah JATMAN. Musda-musda di seluruh Idarah Syu’biyyah selanjutnya difasilitasi PCNU setempat. JATMAN ini NU, karena ada JATMA Aswaja, beda. Bu Khofifah mimpin Muslimat sudah 25 tahun, tidak ada pengkaderan, akhirnya distop oleh PBNU, terpilihlah sebagai Ketua Muslimah Bu Khoiriyah Menteri PPPA. Wathonah ikut JATMAN, jangan JATMA Aswaja.

PP. Nahdlatul Wathon, Nogojatisari, Sambeng, Lamongan menyajikan berbagai hidangan dan snack. Tidak lupa, ‘hiburan religi’ Hadrah MSI (Majelis Sholawat Indonesia) memeriahkan suasana. Ratusan jama’ah dari berbagai kecamatan hormat hajatan JATMAN Lamongan ini. Seperti biasa, semua gelaran acara JATMAN dapat terselenggara tidak lain dari gotong royong warga thariqah penuh sukarela.

Sembari menanti kerawuhan K. H. Fathul Huda, PCNU Babat memberikan sedikit sambutan. K. H. Mustaqim selaku Rais Syuriyah PC menyampaikan, “PCNU Babat dan PCNU Lamongan two in one, sama-sama berjuang, bukan bersaing. PCNU Babat bergurunya ke Pak Yai Huda terkait pendirian rumah sakit Babat. Harapan kami, kepengurusan Idarah Ghusniyyah di wilayah PC Lamongan sendiri di wilayah PC Babat sendiri, sehingga ketika ada hajatan bisa disengkuyung berdua.” Tidak lama pasca Ketua PCNU Babat menghaturkan sekapur sirih, K. H. Fathul Huda yang dinanti-nanti akhirnya hadir di lokasi.

Reporter: H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd., C.Ed.