Syaikh Achmad Chalwani Beri Ijazah Irsyad Kepada Sayyid Seif Pimpinan Majelis Ahbaburrosul
Langit cerah di pagi hari, sinar mentari menerangi, udara sejuk menyelimuti tanah Berjan Purworejo Jawa Tengah. Maqbarah para mursyid Thariqah Al-Qadiriyyah wa An-Naqsyabandiyyah di salah satu puncak bukit Berjan menyesap dingin kabut. Ndalem Syaikh Achmad Chalwani Nawawi begitu damai berhias aneka tanaman menyejukkan pandangan. Nuansa magis keramat auliya masalalu masih tertinggal begitu kuat di sini.
Qodarulloh, bi-idznillahi warosulillahi, wa-masyayikhi thoriqotil Qodiriyyah wa-Naqsyabandiyyah, Syaikh Achmad Chalwani memberikan idzin muthlaqoh bil-irsyad kepada Sayyid Seif Alwi, dengan disaksikan oleh kami murid-murid Beliau dan juga para kholifah dan badal Syaikh Achmad Chalwani. Kemudian beliau mendo'akan Sayyid Seif Alwi agar ditolong oleh Allah dalam mengemban tugasnya sebagai Mursyid TQN.
Romo Kyai Chalwani dawuh agar menyampaikan hal ini kepada pengurus JATMAN-NU dan pengurus NU di Jawa Barat, khususnya Karawang. Sayyid Seif Alwi tidak pernah meminta untuk dijadikan mursyid kepada para mursyid yang kamil-mukammil seperti Rais 'Ali JATMAN. Ahad Pahing, 16 November 2025 menjadi momentum indah bagi pimpinan Majelis Ahbaburrosul tersebut untuk memulai perjalanan membina umat untuk masuk mengarungi samudra Syari'ah dengan perahu Thariqah agar bisa menjaring mutiara Haqiqah.
Pemberian otoritas kemursyidan TQN adalah hak prerogative seorang mursyid seperti Yai Chalwani, yang tentunya dilandasi oleh petunjuk dari Allah dan Rasulullah, dan telah sesuai dengan qaidah thariqah. Sayyid Seif Alwi telah genap menjadi pengamal TQN selama 25 Tahun oleh Syaikh Abdullah Qasim Gunung Jati Cirebon. Masa muda beliau disibukkan dengan dzikir dan mengkaji ilmu di Cirebon. Sayyid Seif Alwi sudah mengamalkannya sejak sebelum pertemuannya dengan Maulana Syaikh Hisyam Kabbani, dan telah mendapat restu dan petunjuk Mursyid untuk memegang beberapa thariqah.
Kabar ini bukan untuk 'panas-panasan', bukan pula pembelaan atas klan tertentu. Ini persoalan thariqah bukan nasab. Ketidakcocokan antar manusia itu sudah sejarah sejak zaman Nabi Adam. Kita hidup tidak pernah cocok 100 % 24 jam seumur hidup dengan siapapun. Kita mesti berdamai dengan fakta ketidakcocokan dengan individu manapun. Kita sepakat dalam hal-hal yang kita cocoki, dan kita sepakat untuk tidak sepakat dalam hal-hal yang tidak kita cocoki. Kita bisa mencari mursyid yang cocok dengan kita secara ruhani sesuai taqdir Allah tanpa kita membenci mursyid lain. Wa fauqa kulli dzi 'ilm 'alim. Bagi yang cocok dengan Sayyid Seif, tafadhdhal ambil bai'at thariqah melalui beliau. Bagi yang tidak cocok, bisa ambil bai'at thariqah melalui Syaikh Chalwani.
Redaktur: H. Brilly Y. Will., M.Pd.

Post a Comment