Jaring Aspirasi Turba Titik Malang Raya di Auditorium Alma'arif 11 Agustus 2024
Auditorium Alma’arif Mahmud Yunus terasa masih lega menampung lebih kurang 320 sufi-sufiyah. Ahad 11 Agustus 2024 menjadi hari yang indah karena terjalinnya shilaturrohim antara Idaroh Wustho Provinsi Jawa Timur dan Idaroh Syu'biyyah di Titik Malang Raya yakni Bangil, Kab. Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kab. Malang. Seksi konsumsi yang sangat dinanti-nanti rupanya sudah siap sedari dini. Lajnah Wathonah dari Idaroh Syu'biyyah setempat paling sibuk menyiapkan berbagai hidangan yang bisa dibilang lebih dari cukup
Bakda pidato pengarahan Mbah Yai Mudir dan tausiyah Mah Yai Rois Idaroh Wustho, rundown acara menginjak sesi jaring aspirasi. Turba pertama kepengurusan masa khidmah 2023-2028 ini sangat antusias diikuti seluruh Idaroh Syu'biyyah di keempat Titik, tidak terkecuali di Titik Malang Raya kali ini. Banyak aspirasi-aspirasi yang berhasil terjaring demi kemajuan organisasi Jatman dan seluruh thoriqoh di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Sebagai pengantar, Katib Ifadliyyah K. H. Abdul Wahid menyampaikan bahwa Idaroh Wustho manakala tidak bisa membuat job description maka membuat POA (Pedoman Organisasi dan Administrasi). Job Description ataupun POA bisa diinseminasikan ke idaroh-idaroh di bawahnya. Demikian pula Idaroh Syu'biyyah kepada Idaroh Ghusniyyah, Idaroh Ghusniyyah kepada Idaroh Sa’afiyyah. K. H. Ikhsanul Wahib Qusyairi selaku Mudir Khomis Imdlo`iyyah menjadi pemimpin acara jaring aspirasi mengambil alih jalannya acara. Saya (penulis) duduk di kursi hadiri paling belakang.
Idaroh Syu'biyyah Bangil pertama memegang microphone mengharapkan Idaroh Wustho selalu hadir di acara-acara Syu'biyyah minimal perwakilan atau utusan bahkan Syu'biyyah lainnya juga hadir, saling silang. Bangil juga memohon Rois dan Mudir Idaroh ‘Aliyah agar dari ulama pribumi. Idaroh Syu'biyyah Kab. Malang Kota menyayangkan masih banyaknya warga Nahdliyyin yang tidak tahu Jatman sebagai banom NU. Di samping itu, Kab. Malang memohon diberikannya POA oleh Idaroh Wustho kepada Idaroh Syu'biyyah.
Idaroh Syu'biyyah Kota Malang mengajak penguatan dirosah thoriqiyyah tidak terkecuali di dunia maya dan meminta agar Idaroh Wustho rutin menggelar pertemuan mingguan menghadirkan Idaroh Syu'biyyah sekalipun via daring seperti zoom, bahkan boleh siapa saja hadir. Kota Malang juga menyampaikan bahwa Lajnah Matan Idaroh Syu'biyyah Kota Malang menanti interaksi Idaroh Wustho melalui media sosial.
Idaroh Syu'biyyah Blitar menyuguhkan aspirasi agar Bahtsul Masail Thoriqiyyah kembali disajikan dengan tidak fiqih-sentris bisa melalui buletin walaupun tipis. Blitar juga menyarankan agar Idaroh Wustho mencontohkan tertib administrasi hingga soal persuratan bahkan keseragaman penulisan. Blitar juga membenarkan aspirasi Idaroh Syu'biyyah Kota Malang, Jatman belum dikenal luas sekalipun oleh pengurus NU sendiri. Blitar menyayangkan buku bahan ajar di lembaga-lembaga pendidikan NU yang belum memasukkan Jatman sebagai banom NU.
Idaroh Syu'biyyah Kota Batu meminta tindak lanjut kegiatan-kegiatan seperti Turba ini. Idaroh Syu'biyyah Pasuruan Kabupaten mengajak untuk mencermati bahwa semua banom NU mesti koheren dengan PBNU. Perwakilan Pasuruan Kabupaten mengulang tausiyah Rois yang menyerukan untuk kaya/mandiri dengan tafsiran Idaroh Wustho menurunkan pembinaan agar Idaroh Syu'biyyah dapat mandiri juga. Seperti yang sudah berjalan di Pasuruan adalah pembinaan penbuatan pupuk meski bukan dari Idaroh Wustho. Bahkan Pasuruan menginginkan warga JATMAN Jatim dapat mensupport perwakilan untuk memimpin Provinsi Jawa Timur agar lebih bertashowwuf. Jatman mesti punya kader yang maju dalam kontestasi pemilihan Gubernur.
Lajnah Wathonah diberikan kesempatan dua pertanyaan. Lajnah Wathonah ini berkali-kali dijunjung oleh Wakil Mudir Idaroh Wustho sebagai penggerak Bapak-bapak Pengurus di manapun berada. Pertanyaan pertama, apakah Wathonah tidak bisa membuat PD/PRT sendiri. Pertanyaan ini tentu memiliki jawaban tidak. Lajnah Wathonah tetap tunduk pada PD/PRT Jatman. Pertanyaan kedua, dari Wathonah Blitar, menanyakan sebenarnya Blitar ikut Korwil mana. Wakil Mudir K. H. M. Ma’shum Maulani memberi tanggapan bahwa pertemuan Turba tidak berdasarkan Korwil melainkan Titik berdasarkan hasil rapat persiapan Turba demi mempermudah pengorganisasian 41 Idaroh Syu'biyyah. Wakil Mudir menginformasikan Wathonah Jatman Jatim sudah punya air minum sendiri yang siap dibeli untuk kemandirian organisasi.
Redaktur: H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. (LTN JATMAN Jatim 2023-2028)
Dilarang meng-copy paste tulisan ini tanpa izin.
Post a Comment